Ahlussunnah waljama'ah dalam Aqidah Asy'ariyah..


Jumat, 26 Juni 2009 23:20 Artikel

Oleh Tb.  Ahmad Rivqi Khan


 

Banyak orang islam tidak tahu madzhab Asyai'roh (jama' dari Asy'ary) dan tidak kenal siapa mereka sebenarnya..? apa jalan ideologi mereka? bahkan sebagian kelompok ada yang menggolongkan mereka ke dalam kelompok sesat dan menuduh mereka telah keluar dari rel Agama.
Kebodohan tentang  mereka ini menyebabkan tercabik-cabiknya faham Ahlussunnah dan mencerai beraikan kekuatannya, sehingga ada sebagian kelompok yang memposisikan faham Asy'ariyah ke dalam kelompok sesat.

Padahal asya'iroh (para pengikut Asy'ari) adalah para imam pembawa panji-panji hidayah dari kelompok para ulama kenamaan, di mana ilmu mereka meliputi dunia islam dari belahan timur sampai barat, sehingga seluruh orang sepakat untuk memulyakan dan mengakui keutamaan, ilmu, agama  mereka. Mereka sudah barang tentu dari kelompok para Ulama besar dan ulama yang menempati level tertinggi dari jajaran ulama Ahlussunnah waljama'ah yang mulia-mulia dan berhadapan langsung  untuk menghadang penyelewengan ajaran Mu'tazilah.

Mereka adalah orang-orang yang seperti dikatakan oleh Syaikhul Islam ibnu Taimiyah dalam Fatawanya (juz 4)

"... Para ulama adalah pembela ilmu-ilmu Agama dan 'Asya'iroh adalah pembela dan penegak ushuluddin(sendi-sendi Agama)."

Mereka tidak  lain kecuali ulama Muhadditsin, fuqoha', mufassirin... seperti  Syaikhul islam ibnu Hajar Al'asqolany dimana beliau sebagai guru besar para Ahli hadits, pengarang kitab Fathulbari' syarah Shohih Bukhory adalah seorang yang bermadzhab Asy'ary, dan kitabnya yaitu fathulbari tidak seorang pun dari para ulama yang tidak membutuhkannya.

Begitu pula Syaikhu Ulamai Ahlissunnah Al imam Abu Zakariya Annawawy  pengarang kitab Syarah Shohih Muslim (17 jilid) juga kitab-kitab Masyhur yang lainnya adalah pengikut Faham Asy'ary. Demikian juga Syaikhul mufassirin (guru besar para ahli Tafsir) imam Alqurthuby pengarang aljami' li ahkaamil qur'an adalah penganut faham Asy'ary.

Syaikhul islam Ibn Hajar Al Haitamy pengarang kitab Azzawajir an iqtirofil kabair, fatawa Haditsiyah adalah bermadzhab Asy'ary, Syaikhul fiqhi walhadits Al Imam al Hujjah Zakariya al Anshori beliau bermadzhab Asy'ary.

Imam Abu bakar Albaqillany, Annasafy, Assyarbiny, Abu Hayyan attauhidy pengarang tafsir al bahrulmuhith...Dll semuanya adalah imam2 madzhab Asy'ary.

Tentunya kalau disebut satu persatu dari petinggi-petinggi Muhadditsin, mufassirin, fuqoha' yang berhaluan aqidah Asy'ariyah maka membutuhkan sebuah buku tebal berjilid-jilid.

Maka dimanakah letak kebaikan kita kalau kita menuduh sesat thd Ulama-ulam kaliber dunia dan para Salaf-salaf yang Shaleh seperti  mereka.

Lalu bagaimana mungkin Allah Swt akan membuka hati kita untuk menimba ilmu-ilmu mereka sementara kita menganggap mereka sesat dan menyimpang..?

Sekarang aku bertanya, siapa di antara para Profesor, doktor dan ilmuwan zaman sekarang yang sebanding denga Imam Ibnu Hajar dan imam Nawawi dalam berkhidmat terhadap Sunnah Nabi saw yang suci seperti  apa yang pernah beliau lakukan...? Lalu mengapa kita tuduh beliau-beliau dan Asyairoh yang lain sebagai kelompok dan tokoh yang Sesat! Padahal kita membutuhkan ilmu-ilmu  mereka...?

Bagaimana bisa kita mengambil ilmu mereka bila mereka menyimpang. Padahal imam Azzuhry mengatakan "ilmu ini adalah Agama, maka perhatikanlah dari siapakah kalian menimbanya"

Kalau seandainya imam Nawawi, Al Asqolany, Al Qurthuby, Al Baqillany, Al Fakhrurrozy, Al Haitamy, Zakariya al Anshory dan lain-lain dari Ulama-ulama besar itu semua bukan Ahlussunnah waljama'ah lalu siapakah gerangan Ahlussunnah waljama'ah itu?

Oleh karena itu saya mengajak dengan tulus kepada para da'ie dan orang-orang yang berkecimpung dalam da'wah islamiyah untuk takut kepada Allah swt dalam memperlakukan umat Nabi saw, terlebih memperlakukan para ulama yang agung dan fuqoha pilihan, maka umat Nabi saw selalu dalam kondisi baik sampai Qiyamat.

Demikian pula, bila kita tidak  berlaku baik sedikitpun bila tidak mengenal pangkat derajat dan keutamaan para Ulama kita.

(sumber:Mafahim yajibu an Tushohhah hal38-40, Assayid Al muhaddits Al Allamah Muhammad bin Alwy Alhasany Al Maliky).

Komentar

Postingan Populer